Senin, 16 Februari 2015
VANS MENGALAMI RUGI BESAR
VANS MENGALAMI RUGI BESAR
Awal 1980an, adik Paul Van
Doren, Jim Van Doren, co-founder yang menjabat sebagai president waktu itu
memutuskan untuk membuat sepatu di luar sepatu keds. Mereka membuat sport
shoes.Mereka ingin menyaingin Nike, Adidas, Reebok dan Puma. Bisa
dibilang hampir semua keuntungan yang mereka dapat dari penjualan Vans model
checkerboard slip-ons yang fenomenal, dihambur-hamburkan dengan membuat sepatu
sport yang tentu saja, materialnya jauh lebih mahal dari sepatu keds yang
simple.
Mereka membuat sepatu-sepatu berkualitas bagus dan mahal untuk basket,
sepakbola, tennis, baseball, gulat. Walaupun si Jim sudah dinasihati oleh Paul
Van Doren supaya tidak usah berangan-angan menyaingin Nike yang sudah mapan,
tetapi si Jim tidak mau mendengar. Hasilnya bisa ditebak,Vans mengalami rugi
besar dengan utang $11juta-12juta dan
akhirnya para petinggi masuk pengadilan karena tidak bisa membayar hutang
kepada perusahaan-perusahaan bahan mentah untuk membuat proyek sepatu sport
mereka.
Akhirnya pengadilan memutuskan si Jim dikeluarkan dari Vans
dan kemudian Paul Van Doren menjadi pemilik tunggal Vans. Paul memeras otak,
banting tulang untuk membayar hutang. Dia memulai dengan cara merubah material bahan
mentah sepatu Vans. Mereka hanya membeli material dari perusahaan tempat mereka
mengutang. Keuntungan perusahaan dipotong untuk membayar hutang. Akhirnya
setelah 3 tahun, Hutangnya lunas. Selama 3 tahun itu mereka sama sekali tidak
menjalankan bentuk promosi. Apesnya saat itu ada perusahaan baru muncul yang
berada di segmen yg sama dengan Vans, yaitu Vision Streetwear. Dan mereka
langsung promosi besar-besaran.Vans terpuruk waktu itu.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar