Senin, 16 Februari 2015
Sejarah Berdirinya Vans "Off The Wall"
Ini dia sobat Shareku sedikit sejarah berdirinya perusahaan sepatu yang digandrungi anak muda jaman sekarang, Vans. Begini ceritanya, seorang bocah bernama Paul Van Doren, lahir tahun 1930, tinggal di Boston, keluar sekolah sewaktu dia baru naik ke kelas 3 SMP. Akhirnya memutuskan untuk serius dalam hobinya, berkuda. Umur 14 tahun, ia sudah ikut lomba balap kuda dalam beberapa pertandingan lokal dan mendapat julukan : ‘dutch the clutch’ karena gayanya yang aneh dalam berkuda. Ibunya kesal melihat dia kerjanya hanya bermain kuda, tidak menghasilkan uang, akhirnya dia dipaksa untuk kerja di pabrik sepatu sebagai buruh sepatu dan penyapu lantai.
Dalam 20 tahun bekerja di pabrik sepatu dengan merek Randy’s tersebut,
dibantu keuletannya bekerja, dia naik terus menerus pangkatnya
hingga menjadi vice president di perusahaan Randy’s. Sesudah itu, dia
memutuskan untuk keluar dari perusahaan sepatu itu, pindah ke
Southern California, membuat perusahaan baru bersama sahabat &
adiknya. Dia akhirnya berhasil membangun sebuah perusahaan baru yang
bernama Van Doren Rubber Company. Saat itu, hanya ada tiga merek yg
membuat model sepatu keds yaitu Randy’s, Keds dan Converse. Kemudian
lahirlah Vans. Peristiwa pada tahun 1966 ini sekarang terkenal dengan
istilah : The Birth of The California Style. Waktu yang dibutuhkan
Paul untuk menyiapkan sebuah toko dengan pabrik dalam satu sistem
cukup lama juga. Sebelum toko itu dibuka,di depan pintunya terdapat
tulisan ‘Opening January!’. waktu bulan Januari persiapan belum
selesai, tulisannya diganti menjadi ‘Would You Believe February?’.
tapi pada akhirnya tokonya buka pada tanggal 1 maret 1966.
Pada hari pertama, terdapat 16 orang yg datang ke toko,
melihat-lihat contoh sepatu yang disediakan dan akhirnya pembeli
tersebut disuruh datang lagi sorenya. Setelah mendapat order Paul
Van Doren dan teman-teman buru-buru masuk ke pabrik dan membuat
sepatunya. Harga sepatu vans waktu pertama keluar = $ 4.99 sistem ini
yg dianut Vans waktu pertama kali buka. Sehabis itu,setelah toko
mulai jalan dengan mulus seorang perempuan datang melihat-lihat di
toko. Lalu dia bilang “ini pinknya bagus,tapi saya ingin pink yang
lebih terang,itu juga kuningnya bagus,tapi ingin yang lebih tuaan
kuningnya”.si Paul Van Doren berfikir,’tidak mungkin saya bikin 5
jenis untuk satu warna pink dan 5 jenis lagi buat warna yg lain’
kemudian beliau berkata “Begini saja, bawa kain dengan warna yg ibu
suka, nanti kami buatkan sepatunya”. Mulai saat itu, Vans terkenal
dengan konsep ‘custom shoes’. Vans jadi makin terkenal waktu mereka
memulai membuat sepatu untuk sekolah-sekolah, team-team olahraga
& cheerleader di seluruh California Sselatan. Pada taun 1975 dua
orang skateboarder dari Santa Monica yaitu Tony Alva dan Stacey
Peralta ingin membuat sepatu custom yg lebih custom lagi.
Sehabis
berbicara Vans akhirnya membuat tambahan panel suede di bagian
tumit dan diberi label ‘Off The Wall’,yang mulai hari itu jadi nama
dari skateboarding shoes line dari Vans. Mereka juga mulai
mensponsori kedua skater-skater tadi.Mereka Membayar Stacey Peralta
sebesar $300 yang mau tour keliling dunia, untuk selalu Memakai sepatu
Vans dimana pun dia berada.
Pada akhir taun 70an anaknya Paul Van Doren, Steve Van Doren melihat
sepatu temannya dicoret-coret dengan motif kotak-kotak seperti
papan catur. Ia kemudian berbicara kepada Ayahnya, di buatlah slip-on
checkerboard dengan warna putih bahan canvas dan warna hitam bahan
karet di susun menjadi kotak-kotak, lalu mereka mengeluarkan sepatu
tersebut. Pada waktu yg sama, staff dari Universal Studios Hollywood
meminta pasokan sepatu untuk membuat film. Lalu Vans akhirnya
mengirim stock checkerboard slip-ons dalam jumlah besar.
Orang-orang
film Fast Times at Ridgemont High itu langsung jatuh cinta &
tergila-gila dengan sepatu itu mereka langsung menaruh sepatu itu di
cover kaset/laser disc film itu dan juga mereka membuat scene di
mana salah satu karakter film dipukul kepalanya memakai sepatu
tersebut.Setelah film itu keluar, Vans langsung kebanjiran order.
Mereka yang selama ini tidak pernah menjual sepatu ke luar California
mendadak dapat order dari seluruh Amerika. Ini menjadi kelahiran
salah satu sepatu paling laku di dunia bahkan sampai sekarang yaitu
The Checkerboard Vans Slip-Ons.
Awal 80′an , adik Paul Van Doren, Jim, co-founder yang menjabat
sebagai president waktu itu memutuskan untuk membuat sepatu di luar
sepatu keds. Mereka membuat sport shoes.Mereka ingin menyaingin Nike,
Adidas, Reebok dan Puma. Bisa dibilang hampir semua keuntungan yang
mereka dapat dari penjualan Vans model checkerboard slip-ons yang
fenomenal, dihambur-hamburkan dengan membuat sepatu sport yang tentu
saja, materialnya jauh lebih mahal dari sepatu keds yang simple.
Mereka membuat sepatu-sepatu berkualitas bagus dan mahal untuk
basket, sepakbola, tennis, baseball, gulat. Walaupun si Jim sudah
dinasihati oleh Paul Van Doren supaya tidak usah berangan-angan
menyaingin Nike yang sudah mapan, tetapi si Jim tidak mau mendengar.
Hasilnya bisa ditebak,Vans merugi besar dan utang $11juta-12juta
dan akhirnya para petinggi masuk pengadilan karena tidak bisa
membayar hutang kepada perusahaan-perusahaan bahan mentah untuk
membuat proyek sepatu sport mereka.
Akhirnya pengadilan memutuskan si Jim dikeluarkan dari Vans dan kemudian
Paul Van Doren menjadi pemilik tunggal Vans. Paul memeras otak
banting tulang untuk membayar hutang. Dia memulai dengan cara merubah
material sepatu Vans. Mereka hanya membeli material dari perusahaan
tempat mereka mengutang. Keuntungan perusahaan dipotong untuk
membayar hutang. Akhirnya setelah 3 tahun, Hutangnya lunas. Selama 3
tahun itu mereka sama sekali tidak menjalankan bentuk promosi.
Apesnya saat itu ada perusahaan baru muncul yang berada di segmen yg
sama dengan Vans, yaitu Vision Streetwear. Dan mereka langsung
promosi besar-besaran.Vans terpuruk waktu itu. Tahun 88, Steve Van
Doren diajak Ayahnya main tenis.Dia tahu kalau Ayahnya tidak pernah
dan tidak bisa main tenis.Jadi dia berfikir Ayahnya ingin berbicara
serius.Ayahnyanya bilang ’steve,apa yang ingin kamu jawab kalo ada
orang datang ke kamu lalu menawar $75juta buat perusahaan kamu?’
Steve tanpa pikir panjang menjawab "Jual saja. Ayah sudah siap untuk
pensiun, menikmati hidup. Apapun yg terjadi padaku, aku akan
baik-baik saja". Akhirnya Vans dibeli oleh perusahaan
McConval-Deluit Corp. Hak kepemilikan perusahaan Vans ada pada
mereka selama 10 tahun kedepan. Mereka yang mengatur Vans dengan
membuat pabrik yang lebih besar di seluruh Amerika.
Pada tahun 90an produksi mereka turun sehingga semua bentuk produksi
dipindah ke luar Amerika di China tepatnya.Mereka juga memulai lebih
involve dengan budaya anak muda waktu itu. Target mereka yaitu
teenagers, 65% laki-laki dan 35% perempuan dan anak-anak muda di
bawah 16 tahun yang suka bermain skate, surf, sepeda and stuff. Mereka
membuat The Warped Tour dengan menonjolkan musik punk-pop melodics
yang populer di kalangan ABG labil waktu itu. Mereka membuat The Vans
Triple Crown Skate Contest yang menjadi batu loncatan Tony Hawk
sampai jadi skater kaya raya sekarang. Hollywood juga membuat film
yang judulnya Lords of Dogtown yang more or less menceritakan
skateboard & Vans.Sekarang Vans dimiliki oleh VF corp dan
bernilai $400juta.VF corp sendiri perusahaan unik mereka melakukan
semacam penelitian dengan membeli perusahaan-perusahaan youth culture. Mereka juga pernah membeli Billabong, Quiksilver dll.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar